Presiden SBY Melantik Perwira Remaja TNI-POLRI

Disaat sedang dihujani demontrasi penolakan dan kritikan atas kebijakan-kebijakan pemerintahnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Ani Bambang Yudhoyono menyempatkan diri hadir ke Akademi Militer (AKMIL) di Bukit Tidar Magelang,Jawa Tengah untuk menjadi inspektur upacara dalam acara Prasetya Perwira (PRASPA) dan Pelantikan Perwira  TNI-POLRI (17/12).

 

Setelah pembacaan Surat Keputusan Presiden RI Nomer 69 TNI dan Keputusan Presiden Nomer 70 Polri Tahun 2008 tentang Pengangkatan Perwira TNI dan POLRI, kemudian dilanjutkan dengan penyematan tanda pangkat oleh Presiden kepada 4 orang Adimakayasa (lulusan terbaik) Perwira Remaja dari masing-masing angkatan TNI dan Kepolisian RI.

Ke-4 perwakilan perwira tersebut yakni :

1. Sermatutar Taufik Arifiyanto   (AKMIL),
2. Sermatukad Mahmud Ridho Ardi  (AAL),
   
3. Sermatutar Ade Chrisanda  (AAU), dan
4. Brigtutar Dimas Ferry Anuraga  (AKPOL).

 

Bangsa dan Negara mengharapkan besar kepada seluruh perwira-perwira muda yg dilantik tersebut dikemudian hari menjadi seorang pemimpin yang akan membawa perubahan-perubahan yang berarti tehadap bangsa dan negara agar menjadi lebih baik, serta menjadi andalan untuk menjaga keamanan dan ketertiban negara serta menjaga harkat, martabat negara Indonesia dipandangan mata dunia.

Harga BBM Turun VS Kesengsaraan Rakyat

“Hari gini masyarakat dibuat bingung berkurangnya pasokan BBM jenis Premium”.

Apakah pernyataan diatas mendiskripsikan bahwa negara ini sudah siap harga-harga kebutuhan pokok naik ketimbang turun atau apakah dibalik semua ini ada permainan politik yang sengaja dibuat-buat menjelang pemilu legislatif yang sebentar lagi akan dihadapi bangsa ini, hal ini hanya pihak-pihak yang bermain didalamnya yang tau.

Penurunan harga BBM yang dikeluarkan pemerintah tertanggal 1 Desember 2008 lagi bukannya menolong mengurangi kesengsaraan rakyat tetapi malah menenggelamkan rakyat kita kejurang kesengsaraan yang tak berakhir dengan ditambah dengan kelangkaan LPG ukuran kecil yang semakin sulit diperoleh dipasaran dan masih mahalnya harga LPG ukuran sedang.

Dulu minyak tanah dikonversikan ke LPG dengan alasan cadangan gas kita melimpah ruah..tapi kenyataannya sekarang kita kesulitan LPG, itu sudah menyengsarakan rakyat belum lagi harga BBM turun tanpa dibarengi penurunan harga pokok malah diibaratkan rakyat disuruh mencekek leher mereka sendiri hingga mati. Apa jadinya bangsa ini kalo ingin penerus bangsanya pinter-pinter kalo buat makan aja mereka sulit.